Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Guru Onlineku - Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia ternyata masih terus berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari gangguan bangsa asing yang datang, seperti dari Pemerintahan Belanda.

Pasukan Belanda kembali datang ke tanah air. Kedatangan ini disambut dengan berbagai bentuk perlawanan oleh bangsa Indonesia. Sehingga sejak tahun 1945-1950 telah terjadi berbagai macam pertempuran di berbagai daerah antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda yang dibantu oleh pasukan Inggris.

Secara umum perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia ini dibagi menjadi dua cara, yaitu perjuangan secara fisik dengan mengangkat senjata dan perjuangan melalui jalur diplomasi atau perundingan. Berikut ini adalah beberapa perjuangan secara fisik yang dilakukan oleh rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

 

1.      Pertempuran Surabaya

Pada tanggal 25 Oktober 1945, tentara Sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Mallaby. Tanggal 27-30 Oktober 1945, terjadi kontak senjata antara para pemuda Indonesia dengan pasukan Inggris. Dalam pertempuran ini, pasukan Inggris dapat dipukul mundur. Bahkan, puncak dari pertempuran tersebut adalah terbunuhnya pemimpin pasukan Inggris, Brigadir Jendral Mallaby.


Bung Tomo dalam Memimpin Pertempuran Surabaya

Pada tanggal 9 November 1945, Inggris mengeluarkan ultimatum yg berisi “semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan”.


Namun, ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia. Pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran yang sangat dahsyat.Pasukan Inggris menggempur Surabaya dari darat, laut, dan udara. Peristiwa 10 November ini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

 

2.      Pertempuran Ambarawa

Pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang. Kedatangan Sekutu ini diboncengi oleh Netherlands Indies Civil Administration (NICA). Namun, ketika pasukan Sekutu dan NICA telah sampai di Ambarawa dan Magelang untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, para tawanan tersebut justru dipersenjatai sehingga menimbulkan kemarahan pihak Indonesia.


Monumen Palagan Ambarawa


Pada tanggal 26 Oktober 1945 di kota Magelang terjadi pertempuran antara pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pasukan gabungan Inggris dan NICA. Insiden tersebut terhenti setelah Soekarno dan Brigadir Bethell melakukan perundingan dan memperoleh kata sepakat.


Namun, ternyata pihak Sekutu mengingkari janji. Pada tanggal 12 Desember 1945, pertempuran berkobar di Ambarawa. Kolonel Soedirman langsung memimpin pasukannya yang menggunakan taktik gelar supit urang, atau pengepungan rangkap dari kedua sisi, sehingga musuh benar-benar terkurung.


Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir. Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur. Kemenangan ini diperoleh berkat kerja sama dari seluruh rakyat di Ambarawa.

Kemenangan pertempuran ini kini diabadikan dengan didirikannya “Monumen Palagan Ambarawa” dan diperingati sebagai hari Jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika.

 

3.      Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung pada tanggal 23 Maret 1946. Dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka. Mereka meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. Karena kejadian tersebut, tentara Inggris merasa tidak terima dan mulai menyerang, sehingga pertempuran sengit terjadi.


Pertempuran Bandung Lautan Api


Pertempuran yang paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot, di mana terdapat gudang amunisi besar milik tentara Sekutu. Dalam pertempuran ini Muhammad Toha dan Ramdan, dua anggota milisi BRI (Barisan Rakyat Indonesia) terjun dalam misi untuk enghancurkan gudang amunisi tersebut. Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang tersebut.


4.      Pertempuran Medan Area

Pertempuran ini berawal ketika pasukan sekutu di bawah pimpinan T.E.D Kelly mendarat di medan pada tggl 9 oktober 1945. Pasukan sekutu ini disusupi NICA. Kedatangan sekutu bertujuan untk membebaskan tawanan perang yg kemudian dipersenjatai dan dibentuk menjadi tentara KNIL. Hal ini memicu kemarahan rakyat medan. Ahmad Tahir, seorang bekas tentara giyugun, mempelopori pembentukan barisan Pemufa Indonesia. Pada tanggal 10 oktober 1945, dibentuklah TKR Sumatra Timur yg beranggotakan bekas giyugun dan heiho.


Pertempuran Medan Area


Melihat kekuatan rakyat medan, sekutu mengeluarkan ultimatum seperti di kota kota lain. Pada tanggal 1 Desember 1945, sekutu memasang patok patok yang bertuliskan
"Fixed Boundaries Medan Area". Hal tersebut semakin memancing kemarahan rakyat Medan sehingga terjadilah pertempuran. Perlawanan rakyat medan tersebut dikenal dengan istilah Pertempuran Medan Area.


5.      Pertempuran Lima Hari di Semarang

Pada tanggal 15 – 20 Oktober 1945, di Semarang terjadi pertempuran hebat antar pejuang Indonesia dengan tentara Jepang. Peritiwa ini diawali dengan adanya desas-desus bahwa cadangan air minum di Candi, Semarang diracun oleh Jepang. Untuk membuktikan kebenarannya Dr. Karyadi, kepala laboratorium Pusat Rumah Sakit Rakyat melakukan pemeriksaan. Pada saat melakukan pemeriksaan, ia ditembak oleh Jepang sehingga gugur.


Tugu Muda Semarang

Dengan gugurnya Dr. Karyadi kemarahan rakyat khususnya pemuda tidak dapat dihindarkan dan terjadilah pertempuran yang menimbulkan banyak korban nyawa. Untuk mengenang peristiwa itu, di Semarang didirikan Tugu Muda. Untuk mengenang kasa Dr. Karyadi Namanya diabadikan menjadi nama sebuah Rumah Sakit Umum di Semarang.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url