Cara Membuat Ringkasan dari Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung Secara Terstruktur
Guru Onlineku - Ringkasan merupakan penyajian karangan atau peristiwa yang Panjang dalam bentuk singkat dan efektif. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui isi sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang Menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang. Melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.
Cara membuat ringkasan adalah
sebagai berikut.
1. Membaca Naskah
Asli
a. Membaca naskah
asli sekali atau dua kali, kalua perlu berulang kali hingga kamu paham
b. Mengetahui kesan
umum (inti) tulisan
c. Mengetahui maksud
dan sudut pandang penulis naskah asli
2. Mencatat Gagasan
Utama
a. Membaca tulisan
bagian demi bagian sambal mencatat gagasan pokok
b. Menggunakan gagasan
pokok yang digunakan untuk Menyusun ringkasan
3. Gunakan
Kalimat Baru
a. Menggunakan
kesan umum (inti) untuk membuat ringkasan
b. Menyesuaikan urutan
isi dengan naskah asli
c. Menggunakan kalimat
baru dalam ringkasan
d. Menggambarkan tulisan
asli dalam kalimat baru
4. Ketentuan
Tambahan
a. Menyusun
ringkasan dalam kalimat tunggal
b. Meringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata.
5. Ciri-ciri Ringkasan
a. Inti tidak meninggalakn urutan dasar karangan
b. Kerangka dasar masih tampak jelas
c. Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
d. Tujuannya untuk memangkas gagasan.
Manfaat meringkas maupun rangkuman, yaitu sebagai sarana untuk membantu kita dalam mengingat isi sebuah buku atau uraian yang begitu Panjang. Ringkasan membuat ide-ide pokok yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya. Dengan membaca ringkasan, kita seakan-akan memahami keseluruhan buku secara utuh.
Contoh :
Indonesia dikenal sebagai bangsa
dengan nilai toleransi yang tinggi. Masyarakat di Indonesia amat menghargai
indahnya perbedaan. Keindahan toleransi tersebut disimbolkan dengan Masjid
Istiqlal dan Gereja Katedral yang dibangun bersebelahan. Sejak pertama
kali dicetuskan gagasan untuk membuat masjid terbesar di Indonesia, Presiden
Soekarno sudah memiliki ide untuk membangun Masjid Istiqlal berdekatan dengan
Gereja Katedral yang telah dibangun lebih dulu pada tahun 1901.
Masjid Istiqlal dibangun berdampingan
dengan Gereja Katedral untuk melambangkan semangat persaudaraan, persatuan dan
toleransi beragama sesuai dasar negara Indonesia, yakni Pancasila. Sejak
keduanya dibangun berdampingan, toleransi antar umat beragamanya sangat besar,
khususnya pada hari besar keagamaan.
Setiap hari raya Idul Fitri, umat
Nasrani dengan senang hati merelakan halaman Gereja Katedral sebagai tempat
parkir kendaraan jemaah yang akan beribadah di Masjid Istiqlal. Begitu juga saat
perayaan Paskah dan Natal. Pengurus masjid mempersilahkan umat Kristiani untuk
memarkirkan kendaraannya di halaman masjid.
Dari Bacaan di atas dapat kita buat ringkasan
Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral menjadi symbol
perbedaan antar umat beragama. Pembangunan masjid Istiqlal dibangun berdekatan
dengan Gereja Katedral atas ide Presiden Soekarno. Tujuannya untuk melambangkan
semangat persaudaraan, persatuan dan toleransi beragama sessuai dasar negara
Indonesia yakni Pancasila.
Letak Gereja Katedral dengan Masjid Istiqlal
yang berdekatan merupakan wujud toleransi keberagaman. Toleransi tersebut
diwujudkan dengan saling meminjamkan parkir kedua peribadahan tersebut saat
memperingati hari besar keagamaan.